Subscribe channel Youtube GAMEBUFF.ID untuk nonton livestream dan konten video esports. Pasti bikin hepi terus deh!
Guna mendorong industri gaming Indonesia di tengah masa pandemi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ingin mengoptimalkan potensi dunia esports.
Lebih lanjut, Kemenparekraf juga menambahkan kalau industri gaming mengalami peningkatan saat pandemi Corona (COVID-19) saat ini.
Perkembangan Industri gaming mengalami perkembangan signifikan di masa pandemi
Direktur Industri Kreatif, Film, Televisi dan Animasi Kemenparekraf, Syaifullah informasikan melalui Webinar Seri Ngobrol Parekraf dengan tema “Potensi Besar Industri Gaming di Indonesia” Selasa (30/06),
Melalui press release yang diterima GAMEBUFF.ID, Syaifullah menjelaskan, industri gaming mengalami perkembangan yang cukup signifikan di tengah pandemi COVID-19.
“Berbeda dengan industri parekraf lain yang terdampak pandemi COVID-19, menurut data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Game Indonesia (AGI).”
“Pertumbuhan pengembang game di Indonesia naik 10-20 persen di tengah pandemi lantaran lonjakan penggunaan platform digital di kalangan masyarakat, khususnya para penggemar game,” katanya.
Gambaran statistik, mengenai potensi besar dunia esports
Ia melanjutkan, jika industri gaming di tanah air mengalami potensi besar untuk bersaing di dunia internasional.
Hal ini ia sebutkan beserta data mengenai pengembang aplikasi dan game berkontribusi 1,93 persen terhadap produk domestik bruto sektor ekonomi kreatif Indonesia atau sebesar Rp 19.115,1 miliar.
“Sektor ini juga dapat menyerap 44.733 tenaga kerja pada subsektor aplikasi dan game developer pada tahun yang sama,” tambahnya.
Dukungan pemerintah terhadap industri gaming Indonesia
Pemerintah, melalui Kemenparekraf, sedang mengupayakan berbagai startegi guna mendukung industri gaming Indonesia akan semakin populer dari tahun ke tahun.
Selain itu, mendukung game lokal sebagai raja di industri game nasional. Salah satunya ialah dengan menggelar cara game yang dilakukan.
“Kita banyak menyaksikan talenta dan konsep orisinil game developer lokal yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.”
“Kami juga sudah melihat beberapa perusahaan besar mulai serius menggarap sektor game dengan menjadi sponsor beberapa tim esports di Indonesia.”
“Hal tersebut merupakan sinergi yang baik agar ekosistem industri game semakin matang.” tutupnya.
Presiden IESPL, Giring Ganesha juga menambahkan kalo esports bisa jadi profesi yang menjanjikan
Selaku perwakilan dari Indonesia Esports Premier League (IESPL), Giring informasikan kalau potensi esports bisa menjanjikan di tanah air.
“Industri Gaming di Indonesia semakin diakui eksistensinya. Data dari IESPL di 2019 menunjukkan Indonesia menempati peringkat 12 di pasar gaming dunia dengan total pemain game aktif sebanyak 62,1 juta orang.”
“Secara keseluruhan di tahun 2019 industri ini menghasilkan pendapatan sebesar 1,04 miliar dolar AS,” jelas Giring.
Lanjut Giring, ia juga menjelaskan potensi besar yang ada di industri gaming dan esports
“Tidak dapat dipungkiri lagi, industri gaming memiliki potensi yang besar bagi Indonesia. Pengembang game seperti Agate, yang berasal dari Bandung, berhasil merilis game berjudul Valthirian Arc: Hero School Story dan mampu meraih pemasukan sebesar 1 juta dolar AS.”
“Jenjang karir esports pun tak kalah hebatnya. Banyak sekali pemain esports bertalenta yang sudah mengharumkan nama bangsa, seperti Rizki Faidan yang berhasil meraih juara pertama dalam ajang PES LEAGUE ASIA FINALS 2019, dan terkenal sebagai salah satu atlet esports ternama di Asia Tenggara,” jelasnya.
Baca Juga: 7 Game yang Paling Dinanti Kehadirannya di Tahun 2020
Dukungan pemerintah, menurut Giring, terhadap industri gaming selama ini sudah berjalan dengan baik. Terlihat dari penyelenggaraan kompetisi esports yang secara rutin dilakukan oleh pemerintah.
“Saat ini atlet gaming tanah air memiliki potensi besar untuk membawa nama baik Indonesia ke tingkat internasional, sama halnya dengan atlet olahraga lainnya.”
Nah, itulah upaya pemerintah untuk mendukung industri gaming di Indonesia. Bagaimana menurutmu?